Kamis, 07 November 2013

Kepedulian Lingkungan

PENINGKATAN KESADARAN SISWA TERHADAP LINGKUNGAN 

 Sejalan dengan kemajuan dan perkembangan jaman, masyarakat dunia sangat prihatin terhadap terjadinya kerusakan lingkungan hidup yang semakin meluas. Problema lingkungan hidup yang rumit seperti : kerusakan ekosistem, kepunahan spesies, peningkatan kadar gas CO2 di udara sampai kerusakan hutan merupakan berita yang tidak mengejutkan lagi. Sekolah, merupakan salah satu lembaga dengan potensi strategis untuk pembinaan kesadaran generasi muda tentang problema lingkungan hidup. Selama ini misi pendidikan lingkungan hidup di sekolah disisipkan melalui proses pembelajaran IPA/IPS yang masih bersifat ”Text-book Oriented” dan tidak memberi kesempatan kepada siswa untuk terlibat langsung dalam memahami kompleksitas masalah lingkungan hidup. Pengintegrasian kegiatan pembelajaran berbasis berita ke dalam pembelajaran IPA merupakan solusi ideal sebagai salah satu strategi peningkatan kesadaran/kepedulian siswa terhadap masalah-masalah lingkungan hidup. Fokus kegiatan pembelajaran berbasis berita adalah pemberdayaan IPA yang berwawasan lingkungan. Tujuan penerapan Model Pembelajaran Berbasis Berita ini untuk (1) membangkitkan kesadaran siswa sedini mungkin terhadap masalah-masalah lingkungan hidup, (2) memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar dan terlibat langsung dalam upaya penyelamatan lingkungan, (3) meningkatkan informasi, motivasi dan keterampilan siswa untuk menyelamatkan lingkungan hidup, (4) meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sadar, peduli dan termotivasi bertindak untuk menyelamatkan lingkungan dan (5) melembagakan secara serius model pendidikan lingkungan yang formal di sekolah. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Berita ini dilaksanakan di kelas VIII A dan VIII B SMP Negeri 2 Mungkid, Magelang, Semester 1 tahun pelajaran 2006 / 2007 dengan jumlah siswa 80 anak yang terdiri dari 46 putera dan 34 puteri. Secara keseluruhan penelitian ini berlangsung melalui 3 tahap yaitu : (1) mendeskripsikan tingkat kesadaran siswa terhadap masalah lingkungan hidup dan model pendidikan lingkungan yang selama ini berlangsung di sekolah., (2) perumusan paket panduan model pembelajaran berbasis berita untuk pendidikan lingkungan hidup di sekolah dan (3) program aksi model yaitu penerapan model pembelajaran di kelas. Berdasarkan data hasil penelitian, frekuensi jawaban siswa terhadap aksi merusak lingkungan semakin bervariasi dalam arti alternatif jawaban yang dipilih menjadi semakin banyak dari siklus 1 ke siklus-siklus berikutnya. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pemahaman siswa terhadap kompleksitas masalah lingkungan hidup semakin meningkat. Kondisi ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran berbasis berita berpengaruh positif untuk meningkatkan kesadaran siswa terhadap masalah lingkungan hidup. Berdasarkan kesimpulan pada penelitian ini disarankan kepada setiap guru untuk mengadopsi model pembelajaran berbasis berita sebagai salah satu model pembelajaran dalam setiap kali mengajar di kelas. Harapan peneliti semoga Model Pembelajaran Berbasis Berita ini dapat membangkitkan semangat guru untuk dapat memotivasi siswa agar memiliki kesadaran dan kepedulian tinggi terhadap problema lingkungan hidup sehingga pada akhirnya dapat termotivasi untuk bertindak menyelamatkan lingkungan hidup.


http://ericksebelasipsempat.blogspot.com/2012/03/peningkatan-kesadaran-siswa-terhadap.html

Sikap Peduli Lingkungan

SIKAP PEDULI TERHADAP LINGKUNGAN

Berbagai krisis saat ini mengancam keberlangsungan kehidupan di Bumi ini adalah diantaranya krisis global warming, krisis ketersediaan sumber energi, krisis ketersediaan pangan dan yang lainnya. Krisis ketersediaan bahan pangan yang menipis lambat laun akan menjadi ancaman serius jika tidak mendapat penanganan yang serius. Hal tersebut diperparah lagi oleh pencemaran tanah di beberapa tempat yang sudah melebihi ambang batas. Salah satu penyebabnya adalah pencemaran tanah oleh sampah plastik.
Saat ini diperkirakan setiap tahun telah diproduksi 500 juta hingga 1 miliar kantung palstik di seluruh dunia. Dengan perkiraan menghabiskan 17 juta barel minyak dan 14 juta pohon ditebang setiap tahun. Sehingga dapat di bayangkan sampah plastik yang dihasilkan jika dibentangkan akan dapat menutupi seluruh permukaan Bumi. Sampah plastik tersebut jika tidak mendapat penanganan yang baik akan dapat menyebabkan pencemaran tanah dan gangguan kesehatan lainnya.
Kepedulian kepada lingkungan hendaknya dipandang sebagai usaha yang bersifat berkelanjutan melalui Pendidikan Lingkungan Hidup. Pertemuan aktivis lingkungan PBB yang berlangsung tanggal 5 - 16 Juni di Stockholm yang diikuti oleh 113 negara yang menetapkan prinsip-prinsip lingkungan hidup dan tanggal 5 Juni ditetapkan sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
Kesadaran tentang pentingnya Pendidikan Lingkungan Hidup juga muncul di Indonesia. Pendidikan Lingkungan Hidup adalah proses dasar untuk mengembangkan warga negara agar supaya menyadari dan merasa terpanggil untuk memperhatikan lingkungan hidup dan masalah-masalah yang menyertai. Demikian pula hendaknya memiliki pengetahuan , keterampilan motivasi dan tanggung jawab untuk mengambil tindakan-tindakan pemecahan atas masalah – masalah lingkungan hidup.
Secara kelembagaan sektor pendidikan dapat mendukung upaya tersebut secara berkelanjutan. Sikap peduli pada lingkungan diselenggarakan oleh institusi pendidikan ini adalah perguruan tinggi dan sekolah. Sekolah dasar adalah salah saut institusi pendidikan dasar yang dapat secara dini menyelenggarakan pembelajaran yang berbasiskan lingkungan.

 Untuk menanamkan sikap peduli kepada lingkungan diintegrasikan ke dalam Mata Pelajaran BUDI PEKERTI dalam bentuk pembelajaran yang dilaksanakan melalui pendekatan dan metode yang mengedepankan keterlibatan siswa secara langsung. Hal tersebut bertujuan untuk menumbuhkan sikap siswa yang peduli pada lingkungan dan memiliki keterampilan dasar dalam hal mewujudkan sikap peduli terhadap lingkungan melalui perilaku. Diantara pendekatan dan metode tersebut adalah metode proyek, metode penugasan, melalui pendekatan Contekstual Learning, Project Base Learning dan sebagainya. 


Lingkungan Hidup Sekitar

Peduli Lingkungan Hidup



Pengertian dari Lingkungan adalah sesuatu yang berada di luar atau sekitar mahluk hidup. Para ahli lingkungan memberikan definisi bahwa Lingkungan (enviroment atau habitat) adalah suatu sistem yang kompleks dimana berbagai faktor berpengaruh timbal-balik satu sama lain dan dengan masyarakat tumbuh-tumbuhan. Menurut Ensiklopedia Kehutanan menyebutkan bahwa Lingkungan adalah jumlah total dari faktor-faktor non genetik yang mempengaruhi pertumbuhan dan reproduksi pohon. Ini mencakup hal yang sangat luas, seperti tanah, kelembaban, cuaca, pengaruh hama dan penyakit, dan kadang-kadang intervensi manusia.

Kepentingan atau pengaruh faktor-faktor lingkungan terhadap masyakat tumbuhan berbeda-beda pada saat yang berlainan. Suatu faktor atau beberapa faktor dikatakan penting apabila pada suatu waktu tertentu faktor atau faktor-faktor itu sangat mempengaruhi hidup dan tumbuhnya tumbuh-tumbuhan, karena dapat pada taraf minimal, maximal atau optimal, menurut batas-batas toleransi dari tumbuh-tumbuhan atau masyarakat masing-masing.

Dalam istilah lingkungan konsep 5 R sudah sering Anda dengar atau mungkin kali ini baru Anda dengar. Konsep 5 R sendiri berasal dari 5 kata dalam bahasa Inggris yaitu Reduce (Mengurangi), Reuse (Menggunakan kembali), Recycle(Mendaur Ulang), Replace (Menggunakan kembali) dan Replant (Menanam Kembali).
Istilah รข€“ istilah ini sering disebutkan dalam upaya melestarikan lingkungan hidup. Untuk dapat diterapkan, berikut ini dijelaskan tentang konsep 5 R:



1. Recycle
Recycle atau mendaul ulang adalah kegiatan mengolah kembali atau mendaur ulang. Pada perinsipnya, kegitan ini memanfaatkan barang bekas dengan cara mengolah materinya untuk dapat digunakan lebih lanjut. Contohnya adalah memanfaatkan dan mengolah sampah organik untuk dijadikan pupuk kompos.

2. Reuse
Reuse atau penggunaan kembali adalah kegiatan menggunakan kembali material atau bahan yang masih layak pakai. Sebagai contoh, kantong plastik atau kantng kertas yang umumnya didapa dari hasil kita berbelanja, sebaiknya tidak dibuang tetapi dikumpulkan untuk digunakan kembali saat dibutuhkan. Contoh lain ialah menggunakan baterai isi ulang.

3. Reduce
Reduce atau Pengurangan adalah kegiatan mengurangi pemakaian atau pola perilaku yang dapat menguarangi produksi sampah serta tidak melakukan pola konsumsi yang berlebihan. Contoh menggunakan alat-alat makan atau dapur yang tahan lama dan berkualitas sehingga memperpanjang masa pakai produk atau mengisi ulang atau refill produk yang dipakai seperti aqua galon, tinta printer serta bahan rumah tangga seperti deterjen, sabun, minyak goreng dan lainnya. Hal ini dilakukan untuk mengurangi potensi bertumpuknay sampah wadah produk di rumah Anda.

4. Replace
Replace atau Penggantian adalah kegiatan untuk mengganti pemakaian suatu barang atau memakai barang alernatif yang sifatnya lebih ramah lingkungan dan dapat digunakan kembali. Upaya ini dinilai dapat mengubah kebiasaan seseorang yang mempercepat produksi sampah. Contohnya mengubah menggunakan kontong plastik atau kertas belanjaan dengan membawa tas belanja sendiri yang terbuat dari kain.

5. Replant
Replant atau penamanan kembali adalah kegiatan melakukan penanaman kembali. Contohna melakukan kegiatan kreatif seperti membuat pupuk kompos dan berkebun di pekarangan rumah. Dengan menanam beberapa pohon, lingkungan akanmenjadi indah dan asri, membantu pengauran suhu pada tingkat lingkungan mikro (atau sekitar rumah anda sendiri), dan mengurnagi kontribusi atas pemanasan global.
Dengan menerapkan konsep 5 R yang telah dibahas, kita dapat ikut serta dalam melestarikan dan memlihara lingkungan agar tidak rusak atau tercemar. (artikellingkunganhidup.com)